Layanan jaringan WAN
Layanan yang diberikan oleh operator
penyedia jasa jaringan WAN ada bermacam-macam sebutannya, dimana itu
semua merupakan merek dagang saja. Namun semua hal tersebut masih
tergantung pada dua teknologi. Teknologi-teknologi tersebut antara lain
adalah:
- Jaringan WAN dengan PSTN
Teknologi yang digunakan dalam layanan
jaringan WAN atau Wide Area Network adalah menggunakan PSTN yang
merupakan singkatan dari Public Switches Telephone Network. PSTN adalah
teknologi tertua yang digunakan dalam layanan WAN. Teknologi ini
menggunakan layanan dari kabel telepon kabel konvensional untuk
menghubungan dua titik yang berjauhan. PSTN ini adalah teknologi yang
paling banyak dipakai terutama di negara-negara berkembang. WAN dengan
PSTN dapat memanfaatkan teknologi dial up dengan kecepatan hingga 56
kbps atau menggunakan teknologi DSL yang dapat mencapai kecepatan 12
Mbps.
Perbedaan antara teknologi dial up dan
DSL adalah impuls atau data yang dihantarkan pada kabel tembaga PSTN.
Dial up menggunakan sistem analog, sedangkan DSL menggunakan sistem
digital. Jika digunakan untuk dial up, maka kabel tersebut tidak dapat
digunakan untuk telepon. Sedangkan jika digunakan untuk DSL, kabel yang
bersangkutan dapat digunakan untuk telepon, asalkan diberi suatu
perangkat yang disebut dengan DSL signal splitter. Jaringan WAN dengan
PSTN menggunakan teknologi DSL seringkali disebut sebagai leased line
oleh penyedia jasa. Namun pada dasarnya sama saja menggunakan kabel
tembaga hanya cara menghantarkan datanya yang berbeda dengan dial up.
Bisa dikatakan bahwa kita menyewa kabel tembaga dari satu titik ke titik
yang dituju, sehingga disebut sebagai leased line (jalur yang disewa).
- Jaringan WAN dengan ATM
Jaringan WAN dengan sistem ATM atau
Asynchronous Transfer Mode merupakan WAN dengan skala dan kecepatan yang
sangat tinggi. Biaya akses menggunakan ATM itu biasanya sangat besar
dan hanya dilakukan oleh perusahaan atau kapital tertentu yang
membutahkan kecepatan data yang besar dan keamanan tinggi. Kecepatan
yang ditawarkan oleh sistem ini mulai dari 155 Mbps dan kelipatannya.
ATM ini pada umumnya menggunakan media fisik berupa kabel serat optik
yang memang tidak murah, baik itu kabelnya sendiri maupun biaya
pemasangannya. Selain itu pelanggan akan dibebani pula dengan biaya
pemasangan kabel serat optik dari tempat pelanggan ke node serat optik
milik penyedia jasa yang terdekat.
Namun harga tentu sebanding dengan
kualitas yang diberikan. Biaya pasang dan sewa yang mahal menghasilkan
WAN yang berkualitas. Keamanan WAN menggunakan ATM lebih baik daripada
PSTN karena menggunakan kabel serat optik yang tidak bereaksi apapun
terhadap interferensi gelombang elektromagnetik dan cuaca. PSTN yang
menggunakan kabel tembaga rentan gelombang elektromagnetik, power
surge/korsleting dan pemuaian kabel yang berakibat pada sambungannya.
Sedangkan serat optik tidak mengenal semua itu karena transfer data
menggunakan cahaya yang memiliki kecepatan tinggi. Umumnya kabel serat
optik ditanam di bawah tanah sehingga terbebas dari gangguan termasuk
banjir, namun ada kemungkinan rusak akibat gempa bumi. Dan ketika gempa
bumi terjadi dan serat optik rusak, pasti kabel tembaga dengan
tiang-tiangnya sudah rusak duluan.